Marioriaja, 17 Desember 2024 – Desa Marioriaja kembali mengadakan Musyawarah Desa (Musdes) yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga desa untuk membahas laporan pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mega Rezki untuk tahun anggaran 2024. Salah satu agenda utama dalam musyawarah ini adalah pemaparan kinerja dan evaluasi terhadap usaha-usaha yang dikelola oleh BUMDes.
Ketua BUMDes Mega Rezki, A. Azwad Arifady, menyampaikan bahwa meskipun mengahadapi tantangan selama tahun 2024 pendapatan BUMDes meningkat sebesar 33,33% dibandingkan tahun lalu. “Kami mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 33,33% dari tahun sebelumnya, namun masih ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki agar kinerja BUMDes bisa lebih optimal ke depan,” ungkapnya.
Salah satu masalah yang dihadapi adalah berhentinya operasional unit usaha sewa moleng , yang sebelumnya menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi BUMDes. “Usaha sewa moleng kami terpaksa dihentikan sementara karena mengalami kerusakan, yang dimana partnya sangat sulit ditemukan kemudian jika cuma di las, moleng tidak akan bertahan lama kemudian rusak kembali,” jelasnya.
Selain itu, unit usaha sewa tenda terowongan juga mengalami masalah terkait mobilisasi dan distribusi tenda ke lokasi acara. “Kesulitan dalam hal mobilisasi dan pengiriman tenda terowongan ke berbagai lokasi menjadi tantangan tersendiri. Kami menyadari bahwa hal ini memengaruhi kemampuan kami untuk memenuhi permintaan dari masyarakat,” tambahnya.
Meski menghadapi beberapa kendala, BUMDes Mega Rezki tetap berupaya untuk mencari solusi. Dalam musyawarah ini, warga desa memberikan masukan yang konstruktif, seperti memperbaiki peralatan yang rusak dan mencari alternatif usaha baru yang lebih sesuai dengan potensi lokal.